"URUSAN KITA DALAM KEHIDUPAN BUKANLAH MELAMPAUI ORANG LAIN, TETAPI MELAMPAUI DIRI KITA SENDIRI" (Zig Ziglar)

Mind Mapping, Mengetahui Potensi Diri

Mind Mapping Untuk Jalan Rezeki


Mind mapping atau mind map, adalah alat berpikir organisasional yang sangat dahsyat. Mind map dapat diistilahkan sebagai “Otak sebagai Pisau Tentara Swiss”. Mind map cara mudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak, dan mengambil informasi itu jika dibutuhkan. Singkat kata, mind map mengembangkan cara pikir divergen, berpikir kreatif. 

Bagaimanakah aplikasi dari mind mapping ini?.

Mind mapping bekerja melalui pemetaan pikiran, pemetaan ini berfungsi untuk mengenali kemampuan diri dan bidang apa yang cocok untuk di geluti. Sebelum kita lanjutkan, bagaimana pengenalan diri berdasarkan mind mapping?, sebaiknya diketahui dulu kegunaan umum dari mind mapping ini.

Kegunaan Mind Mapping
  • Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area alternatif yang luas.
  • Memungkinkan kita merencanakan rute, atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan dimana kita berada.
  • Mengumpulkan sejumlah besar data di satu tempat.
  • Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan terobosan kreatif baru.
  • Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.
  • Menuntun untuk menemukan ide yang inovatif dan jalan keluar yang kreatif.
  • Menetapkan sebuah tujuan dan langkah-langkah untuk mencapainya.
  • Merangsang berpikir untuk mengubah karir atau memulai usaha baru.

Kenali Diri, Kenali Potensi Rezeki

Sekarang kita kaji tipe-tipe manusia, agar bisa mengenali jenis kerja dan potensi rezeki yang kira-kira sesuai dengan karakter masing-masing orang.

* Potensi Kerja Tipe Dominan, Kelompok Kreatif

Karakter orang dominan ini, ciri-cirinya adalah pribadi kreatif, biasanya dalam melakukan kreativitas sangat mendambahkan kebebasan. Dalam bekerja mereka berorientasi pada pencapaian hasil akhir yang baik, biasa bekerja sendiri tidak banyak bicara. Mereka tergolong orang yang “tidak pintar ngomong”.

Karena sifatnya dominan, dalam kegiatan wirausaha seyogyanya mereka lebih memilih bidang-bidang usaha yang tidak perlu banyak berhubungan dengan orang lain guna “lobi-melobi”. Tugas itu tidak cocok dengan kepribadiannya.

Mereka termasuk pribadi introvert, oleh sebab itu mereka lebih baik bergerak pada bidang produksi, menghasilkan produk-produk tertentu. Di situ, semua ambisi, kebebasan berkreasi serta gagasan-gagasan inovasi bisa terlampiaskan. Mereka bisa mendirikan industri-industri besar, maupun industri rumahan atau kerajinan (industri kreatif).

* Potensi Kerja Tipe Populis, Kelompok Konsultatif

Orang-orang dari tipe ini tidak bersifat dominatif, pembawaannya bersifat extrovert, mereka menyukai pergaulan, senang bertemu dengan publik dan  pandai berbicara. Meski demikian, mereka selalu cenderung mempengaruhi orang lain, senang popularitas. Positifnya, kebanyakan dari mereka suka membantu dan menolong. Oleh karena itu, orang-orang konsultatif lebih sesuai kerja dalam bidang usaha yang bersifat mengarahkan atau memberi instruksi. Misal menjadi konsultan, membuka kursus, menjadi pelatih olahraga. Karena pribadinya extrovert, mereka juga baik bergerak dalam bidang hiburan, distribusi dan niaga.

* Potensi Kerja Tipe Tenang, Kelompok Servis / Pelayanan

Sesuai dengan namanya, kelompok ini lebih cocok dalam bidang kerja yang memberikan layanan kepada pihak lain. Kelebihan orang bersifat servis / melayani adalah kemampuannya mengikuti keinginan banyak orang yang dilayaninya dengan tulus. Jadi, perilaku orang tipe ini berlawanan dengan kelompok konsultatif, yang justru berusaha mengendalikan orang lain.

Bidang kerja layanan (jasa) bisa bermacam-macam, mulai dari membuka bengkel otomotif, elektronik, rumah makan, rumah sakit, sekolah dan berbagai bidang usaha jasa lainnya.

* Potensi Kerja Tipe Analistis

Kelompok analistis bercirikan kurang suka bertemu dengan banyak orang, apalagi jika frekuensinya sangat sering . Mereka harus terjun di bidang-bidang kerja yang tidak mengharuskan mereka terlalu banyak “bersosialisasi”, tetapi cukup memberi mereka kesempatan berkonsentrasi penuh memecahkan masalah. Dan, ingat mereka adalah “pemecah masalah” (problem solver).

Disiplin Kerja, Disiplin Menjemput Rezeki

Salah satu aspek kekuatan manusia itu dapat tercermin pada sikap dan prilaku disiplin, karena disiplin mempunyai dampak kuat terhadap suatu organisasi, untuk mencapai keberhasilan dalam mengejar tujuan yang direncanakan.

Menurut Sun Tzu dalam bukunya Art Of War, bahwa segala macam kebijaksanaan itu tidak mempunyai arti kalau tidak didukung disiplin oleh para pelaksananya. Disiplin dimulai dari diri pribadi, antara lain harus jujur pada diri sendiri, tidak boleh menunda-nunda tugas dan kewajibannya, memberikan yang terbaik.

Berikut ini bentuk sikap disiplin dalam bekerja, yang bisa di aplikasikan dengan mudah, sehingga dapat mempercepat proses suatu pekerjaan, juga dapat membantu kualitas kerja dan perluasan rezeki:

Bekerja Tepat Waktu, datanglah tepat waktu ditempat bekerja, luangkan waktu 5 sampai 10 menit sebelum mulai bekerja, untuk mengantisipasi hal yang tak terduga.

Disiplin Dalam Semangat, memiliki semangat yang stabil dan bergairah dalam bekerja. Kendalikan diri, agar semangat kerja tetap pada posisi yang terbaik. Jika muali merasa menurun, maka segera ciptakan rasa semangat baru.

Bekerja Sesuai Jadwal, selesaikan seluruh tugas dan kewajiban kerja tepat pada waktunya. Buatlah jadwal untuk mengatur kegiatan kerja sehari-hari.

Fleksibel Dalam Menyesuaikan Diri (Mudah Adaptasi), walau pun sesuai jadwal tepat waktu, namun fleksibelitas termasuk hal penting. Kita harus dapat membagi dan membuat prioritas mana yang lebih penting dan bisa didahulukan (skala prioritas).

Taat Pada Peraturan, mematuhi segala peraturan yang berlaku di kantor, juga menjadi bagian dari disiplin. Budayakan taat pada peraturan setiap hari, maka hal ini akan membantu meningkatkan kinerja setiap hari, yang berdampak pada karir (usaha) yang lebih baik.

Penampilan, berikan penampilan terbaik setiap saat, disiplin dalam berpenampilan akan membuat efek pada siklus sosial, karena diri kita akan membuat nyaman orang sekitar pada saat bekerja. Penampilan akan menunjang kinerja dan performa dalam bekerja.
Sikap Terhadap Sesama, bersikap yang baik, sopan, rendah hati, jujur dan suka menolong.

Serius Dalam Pekerjaan 

Seorang pekerja keras, jika serius dan tekun menjalankan pekerjaan, tentu produktivitasnya meningkat, apa pun jenis pekerjaannya jika rajin tentu akan menikmati hasil dari jerih payahnya. Janganlah menyia-nyiakan kesmpatan, setiap hari umur kita berkurang. Kesempatan menjadi semakin sempit, betapa bodoh dan ruginya jika di usia muda (usia produktif) menyiakan kesempatan umur kita, atau tidak segera bertindak jika suatu perusahaan yang menggaji kita tidak layak.

Kalau perlu, sesudah pekerjaan utama beres hendaklah mencari pekerjaan sampingan, tanamkan keyakinan dan semangat yang mampu membuat kita senantiasa meningkatkan penghasilan. Sugesti diri kita, buat tulisan di setiap tempat di mana saja yang memungkinkan mudah untuk dilihat, tulisannya adalah “Hidup Harus Kaya”.

Demikianlah, semoga tulisan ini bisa memberi inspirasi dan manfaat, bagi sahabat yang membacanya.  

Sumber: Buku 9 Rahasia Pembuka GEMBOK REZEKI, Penulis DR. Mufti Mubarok.
Telah disunting, untuk memudahkan pemahaman.